Biologi Konservasi: Melindungi Alam Indonesia
Sudah tahukah teman-teman
bahwa Indonesia adalah negara yang sangat kaya? Kekayaan yang dimiliki
Indonesia bukan berupa uang, logam mulia, atau batu permata, melainkan
berupa keanekaragaman hayati (biodiversitas). Keanekaragaman hayati
tersebut mencakup keanekaragaman dari berbagai jenis mikrobiologi,
hewan, serta tumbuhan.
Indonesia terletak pada sekitar garis
khatulistiwa sehingga memiliki iklim tropis. Iklim tersebut menyebabkan
Indonesia mendapatkan intensitas penyinaran cahaya matahari yang relatif
sama sepanjang tahunnya sehingga mendukung berbagai mahluk hidup dapat
dengan mudah beradaptasi. Oya, Indonesia merupakan negara dengan
biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brazil, lho!
Melimpahnya keanekaragaman hayati yang
dimiliki Indonesia selayaknya menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi
penduduk Indonesia itu sendiri. Tersedianya berbagai jenis kayu di hutan
tropis, misalnya, menjadi sumber berbagai kerajinan kayu seperti
mebel. Akan tetapi, pada kenyataannya pemanfaatan kekayaan alam
Indonesia tersebut telah melebihi batas wajar dan dilakukan dengan tidak
bertanggung jawab sehingga menyebabkan kerusakan alam di mana-mana.
Hutan-hutan yang kini mulai gundul
akibat kegiatan penebangan liar menjadi salah satu contoh kerusakan
alam. Akibat dari rusaknya hutan tersebut adalah terancam punahnya
berbagai hewan, tumbuhan, maupun mikrooorganisme yang hidup di dalamnya.
Jika mahluk-mahluk hidup tersebut punah, keanekeragaman hayati yang
dimiliki Indonesia, bahkan dunia, akan berkurang. Terlebih bagi
makhluk-makhluk hidup yang endemik, yaitu hanya terdapat dan menjadi
ciri khas satu wilayah dunia dan tidak ditemukan di tempat lain.
Lalu, apakah tidak ada hal yang dapat
kita lakukan untuk mempertahankan keanekaragaman hayati yang dimiliki
Indonesia ini? Tentu ada! Nah, biologi konservasi merupakan salah satu jawabannya.
Apa itu biologi konservasi?
Biologi konservasi merupakan cabang ilmu
biologi yang bergerak dalam bidang pelestarian alam. Biologi konservasi
memiliki dua fokus utama, yaitu:
- Memahami dasar-dasar ekologi dari permasalahan lingkungan yang dihadapi oleh spesies dan ekosistem.
- Mengembangkan solusi ekologis atas permasalahan-permasalahan tersebut.
Berbagai masalah polusi, kerusakan hutan
(deforestasi), dan kepunahan mahluk hidup menjadi topik-topik ‘hangat’
yang kerap dikaji dalam biologi konservasi. Dari hasil analisis dan
kajian terhadap berbagai permasalahan lingkungan, diharapkan dapat
terwujud suatu solusi yang dapat menjaga spesies-spesies mahluk hidup
dari ancaman kepunahan.
Wah, sepertinya terdengar menarik, bukan? Tentu kita semua ingin melindungi kekayaan yang dititipkan Tuhan pada Indonesia ini.
Konservasi dan Preservasi
Konservasi selalu berkaitan erat dengan preservasi. Lantas, apa perbedaan keduanya?
Preservasi merupakan
serangkaian tindakan yang dilakukan untuk menjaga dan mempertahankann
kelestarian alam. Preservasi ini dapat dilakukan oleh siapapun.
Sementara itu, konservasi merupakan bentuk nyata
preservasi dengan diterbitkannya hukum atau peraturan perundangan yang
berkaitan dengan preservasi tersebut. Karena ruang lingkupnya yang
memerlukan otoritas di bidang hukum, tidak semua orang dapat melakukan
pembuatan peraturan tentang konservasi.
Pada umumnya, peraturan atau perundangan
resmi hanya dapat dibuat oleh badan pemerintahan maupun badan-badan
organisasi lingkungan lain yang dikelola oleh pemerintah. Di Indonesia
sendiri, konservasi sudah lama diupayakan dan terus dikembangkan. Salah
satu peraturan yang telah dikeluarkan pemerintah ialah Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1990, yang berbunyi:
“Konservasi sumber daya alam hayati adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya”.
Pada aksi nyata lebih lanjut,
teman-teman yang ingin terlibat lebih jauh dalam konservasi dapat
bergabung dalam berbagai komunitas peduli konservasi dan keanekaragaman
hayati, baik yang bersifat pemerintahan seperti Kementerian Lingkungan
Hidup, maupun nonpemerintah, seperti WWF (World Wildlife Fund).
Apakah sebagai masyarakat biasa tidak
ada yang dapat kita lakukan? Tentu banyak sekali, teman! Kita dapat
melakukan upaya preservasi yang mudah namun bermanfaat luas, seperti
membuang sampah pada tempatnya, tidak boros menggunakan energi listrik
maupun bahan bakar minyak untuk mengurangi polusi, dan tidak menggunakan
berbagai barang yang berasal dari kulit hewan. Kita juga dapat berperan
serta dalam mengawasi pemanfaatan dan penggunaan kekayaan alam dan
keanekaragaman yang ada di Indonesia.
Nah, yang paling penting dan dapat
dilakukan oleh semua, ialah mempelajari, menyebarluaskan, dan menerapkan
biologi konservasi dalam kehidupan sehari-hari.Dengan demikian, bukan
hanya dirimu saja yang peduli terhadap keanekaragaman hayati Indonesia,
melainkan juga keluargamu, teman-temanmu, dan semua orang di sekitarmu.
Yuk, mari kita lakukan konservasi dan
lindungi flora, fauna, dan mikroorganisme Indonesia mulai dari sekarang.
Karena masa depan kelestarian alam bangsa Indonesia ada di tangan kita.
Ilmu pengetahuan berkembang sangat pesat dan semakin
kompleks. Sebuah penemuan baru bisa memacu penemuan baru lainnya. Ilmu
pengetahuan berkembang pesat akibat rasa ingin tahu manusia yang tidak
terbatas. Banyak sekali terdapat cabang-cabang ilmu, baik itu yang sudah
lama ada atau yang terbaru. Biologi adalah salah satu contoh cabang
ilmu yang sudah lama dikenal. Sedangkan contoh ilmu pengetahuan yang
tergolong baru adalah ilmu komputer. Biologi termasuk ke dalam sains
atau IPA karena objek kajiannya berupa benda konkret, dapat ditangkap
indera, dan mempelajari kehidupan di alam. Ilmu biologi kini sangat
bermanfaat bagi manusia. Setiap saat ada saja penemuan baru yang turut
serta mengembangkan biologi.
1. Apakah Biologi adalah Sebuah Ilmu?
Sebuah pengetahuan bisa menjadi ilmu jika:
- Tersusun secara sistematis. Biologi terdiri dari berbagai macam cabang ilmu dan semuanya saling berkaitan satu sama lain. Bahkan beberapa cabang ilmu biologi berkaitan dengan ilmu lain. Biologi meneliti kehidupan mulai dari tingkat sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, dan bahkan sampai biosfer.
- Bersifat empiris (berdasarkan pengalaman). Pengalaman yang dimaksud adalah penelitian. Untuk menemukan sebuah teori baru dalam biologi, harus dilakukan dengan penelitian ilmiah. Teori biologi tidak boleh hanya sekedar imajinasi atau filsafat seseorang.
- Dapat dibuktikan dengan penelitian ilmiah. Teori-teori dalam ilmu biologi dapat dibuktikan dengan penelitian ilmiah. Seperti anatomi katak dan cara kerja paru-paru.
- Memiliki metode. Biologi telah memiliki metodologi yang baku untuk melakukan sebuah penelitian. Metodologi penelitian dalam biologi secara ilmiah dimulai dari merumuskan masalah, observasi, menyusun hipotesis, melakukan eksperimen, analisis data hasil percobaan, dan menarik kesimpulan.
- Memiliki objek penelitian. Objek penelitian yang dimaksud contohnya ginjal, sistem pencernaan pada manusia, musang, dll. Segala hal yang akan kita teliti merupakan objek penelitian.
- Dapat dikontrol secara kritis oleh siapa saja. Sebuah teori dalam biologi dapat dibantahkan dengan teori baru tetapi harus dibuktikan secara ilmiah. Contohnya adalah teori Generatio Spontenea yang menyatakan bahwa semua makhluk hidup berasal dari benda mati yang terbantahkan oleh teori Biogenesis yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga.
- Universal, berarti sebuah ilmu harus dapat diterima secara umum dan luas tidak memandang daerah, negara, atau kepercayaan. Teori-teori dalam biologi berlaku untuk umum. Siapa saja bisa mempelajari biologi.
Ilmu
adalah pengetahuan sistematis yang dapat dibuktikan kebenarannya
melalui penelitian ilmiah. Biologi adalah ilmu karena sudah sangat
sistematis dan segala teorinya dapat dibuktikan dengan penelitian
ilmiah. Untuk mendapatkan sebuah teori baru dalam biologi, kita harus
mendapatkannya dari penelitian ilmiah.
2. Perkembangan Ilmu Biologi
Biologi berasal dari bahasa Yunani bios yang berarti “hidup, kehidupan” dan logos
yang berarti “ilmu”. Jadi, secara harfiah biologi adalah ilmu tentang
kehidupan. Namun, biologi tidak hanya sekedar mempelajari proses
kehidupan dan apa yang membuat suatu makhluk hidup dapat hidup. Biologi
juga mempelajari tentang habitat makhluk hidup sampai hubungan antara
makhluk hidup satu dengan makhluk hidup lain. Biologi juga berkaitan
erat dengan beberapa ilmu lain, terutama kimia.
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi membuat ilmu biologi semakin berkembang
pesat dan kita hampir bisa mengeksplor apa saja. Misalnya penemuan
mikroskop yang membuat kita dapat meneliti bakteri-bakteri yang tak
kasat mata atau penemuan zat kimia yang dapat menentukan kandungan zat
pada suatu tumbuhan.
0 komentar:
Posting Komentar